Sajak 1
SEJERNIH
AIR
Kuangkat wuduk dengan kejernihan air mengalir
bukan mushammas bukan musataqmal bukan mutanajis
hanya air yang mutlak lagi putih lagi suci menyucikan
Bersumber air yang turun dari langit
air telaga air sungai air mata air
Sepasang tangan membasuh wajah
berkumur-kumur meluah reja bersisa
Jemari membawa ke
siku air berlalu
Ubun-ubun jemala minda disapa dinginnya
deria dengar kiri kanan disentuh juga
diakhiri kaki dan telapak dicuci pasti
Setiap laku dengan ulangan tiga
Seraya meraup doa
basmalah bersyahadah
Melangkah ke sejadah
Sajak 2
LAFAZ
MUAZIN
Mencelahi damai alam hening
tasdiq fajar subuh membawa dzuhur
Yang luhur mengatur serahan jiwa
Di rumah-Nya masjid madrasah musolah
membawa asar tanpa gusar
Suara muazin lantang menyeru kalimah cinta
bertakbir seluruh jiwa raga
sambung menyambung tika maghrib yang sepi
menuju isyak sunyi seiring putaran galaksi
Inayah meresapi kolbu
tiada henti
Mayapada memohon kepada-Nya sekudus doa
agar langkah menuju kejayaan
sehingga akhirnya.
Sajak 3
DHUHA
MENTARI SEPENGGALAH
Sinar suria menyuluruhi alam buana
membawa rahmat menerangi kegelapan
segala yang tercerok mahu tersudut
mentelah di kolbu yang dalam
pada setiap diri
Mengusung hajat impian hati
agar bukan sebuah mimpi dinihari
Mentari naik sepenggalah
titiplah doa demi dhuha
Biar dibawanya melepasi
petala langit berlapis tinggi
Segenggam mohon hajat
moga termakbul
Di permudah Allah rezeki melimpah
untuk dikongsi bersama ummat
mencicipi nikmat-Nya
dengan kesyukuran
berterusan
Sajak 4
QIAMULAIL
Kusyuk tawaduk bersujud dengan takwa
meluah resah rintih lara
menitiskan air mata dura
kala dinihari sunyi sepi membawa cahaya pelita
menerangi gelita di kuburan
Janji Allah tidak dusta
Segera lepaskan selimut
yang membalut kelesuan
Alam baqa bukan persinggahan
namun perjalanan panjang meniti titian sirat
Ke Mahsyar
Juga menggilap senjata malam bersepuh ratib doa kudus
Menunduk sujud menciumi sejadah
mengatur aksara indah
hanya kepada Khalik berpasrah
Qiamulail hingga terbuka tabir subuh
Jiwa yang kerdil hindari angkuh
meminta kepada-Nya
segala apa saja
Sajak 5
MUSAFIR
Bermusafirlah segenap penjuru alam
mengagumi kebesaran Ilahi maha indah
Yang menciptakan hanya dengan firman
Kun faya kun
Maka akan terjadilah
dengan jaya sempurna keindahannya
tidak terkata kelu lidah berbahasa
Langkah wisata ke cerok alam dunia
di mana saja dimulai dengan sujud menyembah Pencipta
membawa hasrat termakbul hajat
urusan perjalanan tiada gendala
dihalangi rintangan aral
Berwisatalah dari lembah yang pamah
hingga ke puncak gunung
menggapai langit berawan putih
Atau belayar di samudera tiada bertepi
luas saujana
menyelami dasarnya
membawa naik berbilang mutiara
Sebenarnya kita
sedang bermusafir di alam dunia
menuju negeri abadi
sehingga nafas terhenti
Sajak 6
DEMI
WAKTU
Laksana pantas pedang mencencang
Laksana deras air terjun tiada putus
Laksana emas berbungkal
kerugian jika kehilangan
Segerakan waktu wajibnya berdiri dan sujud
mengadap Ilahi Rabbi
usah dilewati walau sedetik cuma
Usah hanyut dengan pesona dunia
Yang meleka memperdaya
Jangan semudahnya terlalai walau seketika
Demi waktu yang membawa takdir-Nya
Memuliakan hamba hamba yang beriman
lagi bertakwa
Beramal soleh setulus jiwa
Setepat masa perentah-Nya
Agar kita tidak menanggung penyesalan
Merugikan berat timbangan amal
Di hari pembalasan
Demi
Waktu....
Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian
kecuali orang yang beriman dan beramal saleh.
Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian
kecuali orang yang beriman dan beramal saleh.
Sajak
7
ZIKIR MUNAJAT
Bermula isnin hingga jumaat
Penghulu hari penuh berkat
Berzikir bertasbih bermunajat.
Bermula Muharram hingga Zulkaedah
Zikir munajat tiada sudah
Bertawakal reda mengulit pasrah
Musim bunga Rammadan indah
Agar buahnya melimpah di jannah
Segalanya terpulang kepada-Nya
Akan takdir-Nya tiada daya menolaknya.
Dengan restu-Mu
Dengan rahmat-Mu
Hidup berkah selalu
Dapatlah bertamu ke rumah-Mu
Mekah almukaramah tanah suci beribadah haji
Madinatul munawarah menziarahi makam jejak nabi
Tiada resah terusir gundah
Sambil berzikir tangan menadah
Subhanallah! Alhamdulillah! Lailahaillallah!
Allahhu akbar!
Allah Maha Besar!
Dalam doa munajat hikmat
Bersujud dalam ibadat.
Sajak
8
PERNYATAAN CINTA
Cinta
kasih di hati di kolbu
dinilai dihargai jadi nawaitu
dinilai dihargai jadi nawaitu
Cinta
abadi teguh bersemi
hanya padamu kasih sejati
hanya padamu kasih sejati
Kuseru
kasih-Mu datang padaku
mesra cinta-Mu melerai sendu
mesra cinta-Mu melerai sendu
Dinihari
berkeluh-kesah
menyerah nasib menyerah resah
menyerah nasib menyerah resah
Berikan
kasih berikan cinta
hanya pada-Mu aku meminta
hanya pada-Mu aku meminta
Kasih-Mu
tak pernah surut
selagi nadi masih berdenyut
selagi nadi masih berdenyut
Hanya
pada-Mu yang Maha Agung
kuserah diri mohon berlindung
kuserah diri mohon berlindung
Suatu
ketika cintaku tak putih
maafkanlah aku duhai Kekasih
maafkanlah aku duhai Kekasih
Tiada
lagi yang didamba
melainkan kasih-Mu ya Rabb semata.
melainkan kasih-Mu ya Rabb semata.
Berzikir
munajat jangan alpa
dalam
sedar dalam lena
Sajak 9
MELUAH
RASA
Keluhan itu luahan rasa
yang terbuku melukis rupa
yang terbuku melukis rupa
Kuatkan semangat jangan mengalah
onak dan ranjau sudah diredah
onak dan ranjau sudah diredah
Jangan tergesa menimbang keputusan
kehidupan ini adalah pengorbanan
kehidupan ini adalah pengorbanan
Hidup ini laksana alam
ada siang ada malam
ada siang ada malam
Ada gelita ada terang
ada surut ada pasang.
ada surut ada pasang.
Demikian juga buruk dan baik
sifat bertukar turun naik
sifat bertukar turun naik
Laluilah dengan bijaksana
terima ketentuan-Nya dengan reda
terima ketentuan-Nya dengan reda
Berdoa bertawakal kepada Allah
hanya kepada-Nya kita berserah
terlalu mengejar dunia
akan tertinggal kerana alpa
akan tertinggal kerana alpa
Seimbangkan dunia dan akhirat
pasti sejahtera berkat selamat
Di kampung halaman di dunia
sediakan bekal ke akhirat sana.
pertimbangan bjaksana
Agar segalanya sempurna bukan sekadar
mengeluh Cuma
Sajak 10
KEKASIH
Kekasih dicintai
memendam rasa
kelu lafaz
membisu
Sehati sejiwa
mengarca cinta
badai lalu
tempuhi
Kekasih seorang
di alam fana
bulat hati
cintai
Kekasih abadi
sejati murni
tulus ikhlas
Ilahi
Merindu terlalu
hajat bertemu
janji pasti
bersabar
lestari mendamba
kekasih dicinta
himpun rasa
merendah
demikian cinta
mengulit jiwa
lindung resah
berpasrah
Tawakal cintai
Ilahi Rabbi
relung hati
penuhi
Paridah Ishak
Selayang Utama
30 Dis 2016
No comments:
Post a Comment