LUKISAN
HATI...
Apakah kedongkolan yang berbongkol-bongkol
di dalam hatinya menyusahkannya
meratakannya sukar sekali
menjadikannya ruang lapang
terang lagi kosong
membingungkan
Angkatlah doaku ini
ya ALLAH
ambillah kembali ke sisi-MU
segumpal hati dongkol yang berbongkol-bongkol itu
Anugerahilah
sekeping hati yang baru
suci bersih
lagi wangi lagi putih
Biarlah terlukis semula
corak ceria
dengan warna warni kesukaannya
Dan hembuskan taufik dan ilham-MU
agar corak kegemarnnya
adalah kecintaanMu jua
mencipta damai buat suasana
Paridah Ishak.
Kg.Kuala Dulang Kecil.
Apakah kedongkolan yang berbongkol-bongkol
di dalam hatinya menyusahkannya
meratakannya sukar sekali
menjadikannya ruang lapang
terang lagi kosong
membingungkan
Angkatlah doaku ini
ya ALLAH
ambillah kembali ke sisi-MU
segumpal hati dongkol yang berbongkol-bongkol itu
Anugerahilah
sekeping hati yang baru
suci bersih
lagi wangi lagi putih
Biarlah terlukis semula
corak ceria
dengan warna warni kesukaannya
Dan hembuskan taufik dan ilham-MU
agar corak kegemarnnya
adalah kecintaanMu jua
mencipta damai buat suasana
Paridah Ishak.
Kg.Kuala Dulang Kecil.
GURINDAM SECARIK KEBENARAN.
Kebenaran itu amat
pahit
Menelannya terlalu
perit.
Meluahkan selonggok
kebenaran
akan menggunung pula
kesukaran
Cerita kebenaran hanya
lagu dongengan
yang asyik
dinyanyikan walau ada gangguan-gangguan
Pabila
kebenaran terserlah terundanglah padah
pasti banyak pula
madah berhelah
Rekayasa alasan
diputar mesrai alam
menolak
kebenaran tanpa kasihan dan jatuh terjunam
Kebenaran yang
ditemukan mengelirukan pula
Memikirkannya menjadi
tidak tentu hala
Mizan gemala minda
menimbang tara
dikosek ditilik akan
kebenarannya
Hati dan kolbu memohon
restu akan Allah yang Maha Tahu
Moga anyaman
kebenaran bukan kelarai keliru
Doakan saja terhindar
segala gusar
Ilahi rabbi
dugaan yang sukar mencabar
Kun fayakun jika
diinginin-Nya terjadi
Tiada yang mungkin
menjadi.
KELARAI IMPIAN.
Mahu terbang menyongsong angin
melabuh sayap di puncak cemara
mengusap nafas lelah berkali-kali
justeru kurang upaya
Masihkah mampu tersenyum
dan mengulangi laku sia-sia
masakan dapat menyentuh awan dengan jemari
janganlah terlalu berilusi
Catatan demi catatan terlakar melewati
batas batas waktu
melukis teater di pentas maya
Berjambak-jambak gubahan hidup yang mengisi
vas cerita di sudut waktu
dan nafas sendu yang dihela
seiring dengan jantung
yang masih berdenyut
melabuh sayap di puncak cemara
mengusap nafas lelah berkali-kali
justeru kurang upaya
Masihkah mampu tersenyum
dan mengulangi laku sia-sia
masakan dapat menyentuh awan dengan jemari
janganlah terlalu berilusi
Catatan demi catatan terlakar melewati
batas batas waktu
melukis teater di pentas maya
Berjambak-jambak gubahan hidup yang mengisi
vas cerita di sudut waktu
dan nafas sendu yang dihela
seiring dengan jantung
yang masih berdenyut
RUANG ITU.
Meski sempit tetap sedia mengongsinya
nafas yang dihela dan kembali menyedut udara
tanpa batas sempadan
tanpa berani berkata
hak aku semata.
Ruang sempit ini
sesak hari demi hari
walau tetap akan ditinggalkan
tanpa sedar tanpa pesanan
keluh kesah terpendam
melemaskan merimaskan
Sebab
di ruang kecil dan sempit
sering tandatanya membentuk persoalan-persoalan
yang membingungkan...
nafas yang dihela dan kembali menyedut udara
tanpa batas sempadan
tanpa berani berkata
hak aku semata.
Ruang sempit ini
sesak hari demi hari
walau tetap akan ditinggalkan
tanpa sedar tanpa pesanan
keluh kesah terpendam
melemaskan merimaskan
Sebab
di ruang kecil dan sempit
sering tandatanya membentuk persoalan-persoalan
yang membingungkan...
PARIDAH ISHAK
KUALA LUMPUR
24 FEB 2016.
KELUHAN
PANTAI..
OMBAK BERDEBUR DI KAKI TIANG
MELUNGSUR HARI MENUNGGU SIANG
FAJAR MENYINGSING DI KAKI LANGIT
MENTARI MURAM MENGISAR PANDANG..
YANG DINANTI TAK KUNJUNG JELAH
SINAR PAGI TAK MAMPU MENCELAH
KABUT JEREBU KEKAL KELABU
ALAM SIANG SEKADAR PASRAH.
ADDHUKHAN DI SURAH ALQURAN
TERCATAT BERLAKU AKHIR ZAMAN
RINDU KITA KEPADA SINARAN
LANGIT CERAH MENGGUMPAL AWAN...
ALLAHHUAKBAR HATI MENGGUSAR
PETUNJUK ALLAH MAHA BENAR
KERESAHAN MENERIMA KABAR MOGA TERSASAR
DIHINDARI ALLAH PERBUATAN MUNGKAR
DIJAUHI ILAHI APA YANG MERUGI...
MOGA MENTARI YANG BERSEMBUNYI
DISEBALIK JEREBU
TIDAK TERBIT DI BARAT...
MASIH ADA NIKMAT.
DMUARA RESORT SG.BESAR.
16 OKT 15.
OMBAK BERDEBUR DI KAKI TIANG
MELUNGSUR HARI MENUNGGU SIANG
FAJAR MENYINGSING DI KAKI LANGIT
MENTARI MURAM MENGISAR PANDANG..
YANG DINANTI TAK KUNJUNG JELAH
SINAR PAGI TAK MAMPU MENCELAH
KABUT JEREBU KEKAL KELABU
ALAM SIANG SEKADAR PASRAH.
ADDHUKHAN DI SURAH ALQURAN
TERCATAT BERLAKU AKHIR ZAMAN
RINDU KITA KEPADA SINARAN
LANGIT CERAH MENGGUMPAL AWAN...
ALLAHHUAKBAR HATI MENGGUSAR
PETUNJUK ALLAH MAHA BENAR
KERESAHAN MENERIMA KABAR MOGA TERSASAR
DIHINDARI ALLAH PERBUATAN MUNGKAR
DIJAUHI ILAHI APA YANG MERUGI...
MOGA MENTARI YANG BERSEMBUNYI
DISEBALIK JEREBU
TIDAK TERBIT DI BARAT...
MASIH ADA NIKMAT.
DMUARA RESORT SG.BESAR.
16 OKT 15.
ANTOLOGI PUISI WANITA TABAH
Medan mindanya
mengembang
banyak tafsiran pelbagaian
tidak ketahuan
kacau bilau mengelirukan
Mula menyanyi sendiri
menghibur hati
namun tetap rusuh
air mata menitis sedih
entah kenapa tertawa pula
sukar meneka mengapa
Igauan ngeri yang ingin dihindari
seakan ditakdir menyerah diri
kekalutan kekusutan
segera ingin dibuang
sejauhnya
namun apalah daya
tiada batas
tiada sempadan
kerna telah mendarah daging
sebagai pengiring
Mungkinkah lagu itu
akan terus bersenandung
persis kenari meratap mendung
Terkedu termenung
hatinya meraung.
Paridah Ishak.
20 okt.05.
banyak tafsiran pelbagaian
tidak ketahuan
kacau bilau mengelirukan
Mula menyanyi sendiri
menghibur hati
namun tetap rusuh
air mata menitis sedih
entah kenapa tertawa pula
sukar meneka mengapa
Igauan ngeri yang ingin dihindari
seakan ditakdir menyerah diri
kekalutan kekusutan
segera ingin dibuang
sejauhnya
namun apalah daya
tiada batas
tiada sempadan
kerna telah mendarah daging
sebagai pengiring
Mungkinkah lagu itu
akan terus bersenandung
persis kenari meratap mendung
Terkedu termenung
hatinya meraung.
Paridah Ishak.
20 okt.05.
You might also like:
JANJI-JANJI YANG DILUPAKAN...
Meminta-minta janji yang tidak tertunai
laksana kota terbina mengawang tinggi
hanya lemah gemalai pucuk nyiur
yang mampu menyentuhinya
menjadi nyata
Termangu
Membiarkan saja janji sebagai impian
yang diam dalam pasrahnya
Atau
Memulakan sebuah cereka baru
yang tidak tertakluk pada plotnya
Apalah yang hendak digapai lagi
pabila layar telah berkembang
dan pelabuhan telah ditinggalkan
Keresahan pun meronta
digugah imbauan bervariasi
nostalgia wangi
Namun kesakitan terasa
bagaikan tusukan duri di hati
mengenang janji-janji yang tidak ditepati
PARIDAH ISHAK
SG.YEN KECIL
21 JAN 015.
Meminta-minta janji yang tidak tertunai
laksana kota terbina mengawang tinggi
hanya lemah gemalai pucuk nyiur
yang mampu menyentuhinya
menjadi nyata
Termangu
Membiarkan saja janji sebagai impian
yang diam dalam pasrahnya
Atau
Memulakan sebuah cereka baru
yang tidak tertakluk pada plotnya
Apalah yang hendak digapai lagi
pabila layar telah berkembang
dan pelabuhan telah ditinggalkan
Keresahan pun meronta
digugah imbauan bervariasi
nostalgia wangi
Namun kesakitan terasa
bagaikan tusukan duri di hati
mengenang janji-janji yang tidak ditepati
PARIDAH ISHAK
SG.YEN KECIL
21 JAN 015.
SKETSA SENJA
Senja di kali
air mengalir lesu
kiambang bertaut kembali
Senja di tasek
teratai layu
sepi merindu
Senja di sungai
raja udang terbang pulang
rezeki esok carinya esok
Senja di laut
burung camar patah sayap
air mengalir lesu
kiambang bertaut kembali
Senja di tasek
teratai layu
sepi merindu
Senja di sungai
raja udang terbang pulang
rezeki esok carinya esok
Senja di laut
burung camar patah sayap
melayah di bawah awan jingga
Senja di kota
merdunya azan
orang orang berjejal di jalan
tidak ketahuan tujuan
Senja di kaki gunung
cemara disapa bayu
anggerik pudar warna
Senja di desa
tiada lagi bicara
Senja di kota
merdunya azan
orang orang berjejal di jalan
tidak ketahuan tujuan
Senja di kaki gunung
cemara disapa bayu
anggerik pudar warna
Senja di desa
tiada lagi bicara
Senja di kubur
kemboja putih gugur sendiri
wanginya ngeri
Senja datang dan menghilang
kemboja putih gugur sendiri
wanginya ngeri
Senja datang dan menghilang
PARIDAH ISHAK
SG.BESAR
26 SEPT.015
26 SEPT.015
GURISAN LIAR ITU
Gurisan liar itu
telah mencalari seluruh kertas
Sketsa apakah itu
fenomena yang sangat pasti untuk
menyatakannya begini;
yang terguris
yang terusik
yang terluka
setakat mengguris
sekadar mencalari
apalah manifestasinya
hanya lukisan abstrak
hati sekujur diri
telah mencalari seluruh kertas
Sketsa apakah itu
fenomena yang sangat pasti untuk
menyatakannya begini;
yang terguris
yang terusik
yang terluka
setakat mengguris
sekadar mencalari
apalah manifestasinya
hanya lukisan abstrak
hati sekujur diri
IMBASAN-IMBASAN
Terawang sepintas lalu
namun sentuhannya terasa
ngilu...kelukaan........
Lunturkan bayangan muram
hapuskan...hembuskan
sekuat hati
agar menjauh...
Dan penderaan yg mengulit
kebas...kebal...
namun sentuhannya terasa
ngilu...kelukaan........
Lunturkan bayangan muram
hapuskan...hembuskan
sekuat hati
agar menjauh...
Dan penderaan yg mengulit
kebas...kebal...
dapatkah menukarnya
sesuka rasa?
Imbasan-imbasan itu
kembali bergentayangan
seolah frem lukisan kehidupan
yang retak seribu...
Bersama masa bakal ia berderai
masakan bercantum semula...
Imbasan-imbasan itu
kembali bergentayangan
seolah frem lukisan kehidupan
yang retak seribu...
Bersama masa bakal ia berderai
masakan bercantum semula...
No comments:
Post a Comment