Sunday, February 21, 2016

SAJAK KEMANUSIAAN...

ASSALAMUALAIKUM....

ANTOLOGI SAJAK KEMANUSIAAN

JERITAN GAZA.

Raung tangis menyayat tiada surutnya
luka merah darah mengalir di kepala, di mata, di kaki.
Kau tetap berdiri teguh di bawah langit malap berasap dicerahi cahaya ledakan mortar
Allahu Akhbar!
Tegar jiwa dan diri
berlindung di sebalik runtuhan
angkara monster-monster di kelilingmu.
 Ya Rabbi, demi;- kekuasaan-Mu- kekuatan-Mu - kekayaan-Mu- keagungan-Mu
Kau sengkelingkan tangan-tangan zalim itu
agar mereka tidak berdaya lagi
melakukan kehancuran dan kemusnahan ini.

Gaza kecil dan terpencil menangis sendiri tanpa pembelaan
ketika, dunia sibuk dengan wancana-wancana keselamatan
tetapi tiada tindakan.
 Apakah dosa mereka?
saat sedang berpuasa Ramadan dilantarkan derita
mayat bergelimpangan di celah-celah dentuman perang
yang tiada kesudahan.

PARIDAH ISHAK
Selayang, Selangor.
Ramadhan 1435H.

SIMPULAN DUKA ROHINGYA
 Kesedihan laksana laut yang melaut
pulau pulau kecil berbalam-balam kejauhan
ombak pun menampar pantai putihnya dan pasir  pun berserakan

Analoginya mungkin begitu
namun kesedihan itu menggetarkan jiwa raga
meruntun hati nurani  Rohingya yang sengsara dibadai samudera
Terkadang kedukaan meresapi seperti angin
sekalipun lembut ayunannya akan juga menjatuhkan dedaunan

Senyum manis itu tidak lagi mahu menyapa bibir Rohingya
yang kehilangan tanah tumpah darahnya.
Bilakah agaknya musim kering yang melayukan dedaun gemilang
akan mengundang pelangi dan hujan yang memudarkan bahangnya kesedihan
mewarna warni kehidupan yang didamba

Seakan terasa yang dilalui kini yang dititi kini
hanya buih-buih duka dan apalah yang dapat dikutip darinya
buat membina arca gemilang negara yang mengusirnya
Apapun ketabahan dan semangat juang kehidupan
Akan mengusir resahmu bergelandangan di rantauan

PARIDAH ISHAK
SELAYANG UTAMA
11 DIS 015


PELARIAN
Sekiranya boleh laksana angin
tentu mudah meresapisetiap alur nadi
dan menolak segenap kerikil
yang menghalangi laluannya...tinggallah Syria
Sekiranya boleh laksana ombak
yang bergerak dan berolak setiap yang melintas pasti dipintas....
Sekiranya dapat laksana burung pasti akan terbang ke langit
meninggalkan bebanan duka Damshik
di celah awan gemawan
dan
bibir kembali mengorak senyuman
justeru telah terlerai olah hidup
yang sangat perih lantaran buminya yang bergolak
dengan lidah api amarah menyambar apa saja
Apakah yang dicari pencetus sengketa
Selain mewarnai lukisan hidup warganya dengan merah darah
demi kuasa dunia yang sementara

PARIDAH ISHAK
SELAYANG UTAMA
10 JAN 2016



No comments:

Post a Comment